Rabu, 07 September 2011

wawancara sakral bersama BVRTAN

Interview with
BVRTAN
Oleh : Adit a.k.a River K





Bvrtan (Burtan, ala ejaan Balkan), sebuah band black metal terobosan baru namun membawa kesakralan pakem lama yang mungkin akan membuat para pecinta Cradle Of Filth mengernyitkan dahi, atau lebih mungkin akan membuat band-band metal glamor terkena disentri.. :)). Mereka siap mengembalikan keeksklusifan black metal pada tempatnya sesuai kondisi lingkungan kita, bukan ajang mengadopsi singgasana kegelapan yang jauh dari luar lingkungan kita.
Awalnya saya mengenal nama Burtan dari forum online Kaskus di thread Black metal dan Metal part.6, lama kelamaan saya menemukan E.P mereka di mbah Gugel dan kemudian saya berhasil mengontak mereka dan bisa mewawancarainya. Burtan yang maksudnya adalah kependekan dari ‘Buruh Tani’, merupakan black metal tematik yang menjaga jati diri nilai-nilai lokal dari nenek moyang di negara kita, agrikultur. Lirik dan pesan cukup politis hingga saya menyangka mereka terpengaruh oleh band-band ‘kekirian’ atau dikategorikan Red Anarchist Black Metal, namun tidak cukup atau malah tidak terlalu tepat mensejajarkan mereka dengan band-band RABM yang berkembang di Rusia itu. Lalu saya memprediksikan lagi kalau mereka sedang memparodikan balck metal glamor dan hanya mengandalkan gimmick. Tapi ternyata tidak juga. Mereka malah bukan joke band, dan memang cukup serius dengan tema maupun konsep seperti itu disamping sedang mengkritik secara satire terhadap black metal modern nan glamor. Setelah menikmati mini album pertama mereka, Pemuja Sawah Tebu E.P dilanjutkan dengan Koperasi Kegelapan E.P dengan jeda waktu yang sangat singkat di tahun 2011 ini, saya harus tetap mengangkat topi untuk mereka. Untuk lebih jelasnya, simak interview berikut ini dengan mereka walau sebenarnya di benak saya masih banyak pertanyaan yang belum saya sampaikan, namun karena saya targetkan halaman zine ini tidak terlalu banyak maka hanya 6 pertanyaan yang dapat saya lakukan buat interview sakral ini. Check this! (RK)

Bvrtan are :
Pak Kades - Vokkkal
Tvkang Pacvl - Drum
Kvli Arit - Guitar & Bass


>>Halo Pak Kades, Kvli Arit & Tvkang Pacvl, kalo berkenan bisakah ceritakan sekilas pertemuan pertama kalian membentuk Bvrtan ini, dan aktivitas kalian disamping/diluar band ini?

Bvrtan : Hail!!! Jvragan Raden Adit, dengan saya Kvli Arit akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Jvragan Adit, sebelumnya saya ingin berterima kasih karena sudah repot-repot membuat interview untuk band dari pedesaan ini. Saya (Kvli Arit) sudah lama bermusik bersama Tvkang Pacvl, kami berdua bermain dalam sebuah grup Death Metal di Cimanggis, sedangkan Bvrtan baru saja dibentuk pada bulan April kemarin,, untuk konsepnya saya sudah merencanakan ini sejak lama sebagai lanjutan dari kegilaan orkes musik Cimanggis yang bernama The Titits,…
Awalnya konsep yang ada di kepala, saya sampaikan kepada Tvkang Pacvl, kamipun segera merekam materi yang ada, yaitu 5 track yang ada di E.P Pemuja Sawah Tebu.
setelah menyelesaikan satu lagu, datanglah Pak Kades yang terbuang dari Koperasi Kegelapan, datang dengan sekarung gabah dan dendam terhadap Diknas Pertanian Kabupaten, dan akhirnya sisa materi kami dinyanyikan oleh Pak Kades dengan penuh penghayatan dan dendam yang membara…
Di luar Bvrtan atau di dunia nyata aktivitas kami sama dengan warga kebanyakan, yaitu bekerja… Saya adalah karyawan swasta yg baru saja resign, Tvkang Pacvl mengajar di salah satu kampus di Depok sambil menyelasikan studinya, sedangkan Pak Kades bekerja di dalam bidang konstruksi dan sipil.

>>Kenapa kalian tertarik dengan Black Metal? Dan Black metal ala Bvrtan saya akui memang beda, terobosan 'baru' untuk scene lokal namun mengambil kesakralan tema-tema 'lama'. Kalian true, kult, raw, brutal, tidak butuh imej gothic atau gimmick layaknya band-band ekstrim metal yang mengejar profit (kalian taulah band-band metal yang saya maksud)..:)hehee... Seberapa sukanya kalian terhadap black metal, dan kenapa kalian memilih sound maupun artwork yang bener-bener oldschool, minimalis, black & white, dsb?

Kvli Arit : Saya pribadi sangat menyukai Musik Black Metal, dan musik Black Metal seperti inilah yang saya tahu, gelap, mentah, dan jahat.. entah kenapa saya tidak pernah menganggap musik-musik yang “katanya Black Metal” (band yang anda maksud) itu sebagai Black Metal,, mungkin karena saya terlalu bodoh, keras kepala, atau memiliki pemikiran yang sempit, tapi mungkin bagi sebagian orang wajar saya memiliki pemikiran seperti itu mengingat ini adalah “Black Metal” dan lagi-lagi menurut saya musik Black Metal itu adalah musik yang jujur, diluar sana mereka bahkan mengharamkan Drum Triggering dan sound yang terlalu dipoles… sangat Jujur dan apa adanya. Saya sangat puas sekali memainkan musik seperti ini, terutama di masa seperti ini disaat “Metal” menjadi genre yang semakin trendi, saya mencoba mencari pelarian untuk menemukan kembali kemurnian dalam bermusik, dan hasilnya sungguh memuaskan bathin saya..

>>Dengan memilih tema/pesan-pesan 'warisan leluhur nenek moyang kita, Agrikultur', apa kalian juga aktif terlibat di dalam organisasi/serikat/LSM untuk buruh & tani tertentu?

Kvli Arit : Dalam pemilihan tema saya mengambil dari tempat saya dan Tvkang Pacvl tinggal yaitu di Sukatani, karena saya pikir tidak masuk akal jika saya memilih tema yang sama dengan black metal dari daratan Eropa karena saya memang tidak tinggal di sana, dan tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kebudayaan mereka. karena saya bukanlah seorang sosiolog melainkan hanya seorang Buruh tani harian lepas yang menjadi langganan tiap panen di Kebun Jvragan MARDUKi, dan kami tidak terikat dalam satupun organisasi, serikat, ataupun LSM, kami menulis dari apa yang kami tahu, dan kami rasakan.

>>Dan apa kalian punya pengaruh besar dari band-band 'merah' atau 'kekirian' (RABM) seperti Jarost Marksa, Panopticon dsb? Atau malah mengambil ide Dark Throne atau Burzum yang lebih natural tapi juga memilih tema warisan leluhur mereka bangsa Viking dan kalian terapkan dengan kondisi lokal negara kita?

Kvli Arit : Jujur memang saya sangat menggemari Darkthrone sekaligus menghormati serta mengagumi Fenriz dan prinsipnya dalam memandang scene Black Metal, Darkthrone bahkan menolak untuk bermain live sekarang. Apa lagi yang lebih ‘Trve’ dari itu?? Dalam hal lirik saya sudah jelaskan tadi di atas, di Norwegia mereka menulis lirik tentang Viking, kegelapan maupun kedinginan, dll jika didengarkan sangat terasa wajar, lagipula dari yang saya dengar kebudayaan mereka memang makin lama makin tergusur oleh modernisasi dan otoritas keagamaan… berbeda jika kita di Indonesia yang menulis lirik seperti itu, rasanya seperti ada yang mengganjal, kurang sreg,, karena memang sudah berbeda kebudayaan, pola pikir, dan cara pandang.

>>Dengan tema yang kalian angkat seperti 'Lvka Hati Seorang Ketva Kelompencapir' atau 'Tengkulak Biadab Dari Neraka', apakah kalian memang mengalami masa-masa itu zaman orba berkuasa, atau memang real dengan kondisi saat ini juga? Sayapun ketika era Kelompencapir-pun pernah dikasih tahu kalau acara seperti itu juga rekayasa pemerintah, apakah kalian mempunyai pengalaman sedikit atau pandangan lain tentang Kelompencapir dan Tengkulak legal/ilegal yang kalian muntahkan di lagu tersebut?

Kvli Arit : Saya masih mengalami menonton Kuis antar kelompencapir waktu saya masih ingusan, dan Pak Kades-lah yang memiliki pengalaman lebih banyak lagi tentang kelompencapir dan pertanian.

>>Oke, terakhir. Dengan rilisnya 2 E.P yang hanya sedikit jedanya di tahun 2011 ini, apa rencana kedepan yang Bvrtan harapkan? Dan apa saja pesan yang ingin kalian sampaikan lagi menyangkut hubungan antara Bvrtan, scene lokal Black metal dan Kaum Buruh Tani di negara kita ini?

Kvli Arit : Bvrtan sudah menyelesaikan materi full album yang berjudul ‘Savvah Kegelapan’, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk merilisnya,, kami hadir di sini untuk membangkitkan semangat para local Blacker untuk kembali berkarya dan semangat, serta menyadarkan para “Blacker-blacker-an” untuk kembali ke jalan yang benar dan di Ridhoi oleh Vast Noctvrnal Indonesian Landscape, dan untuk para Petani, kami sangat berharap untuk taraf kehidupan nya di tingkatkan, tidak hanya untuk bahan eksploitasi para elit politik yang seringkali amnesia terhadap janji, demi mencari dukungan atas nama “wong cilik”,  Mas Adit bisa melihat betapa jarangnya kaum Tani ber-demo maupun protes, karena kebanyakan mereka adalah tipikal orang yang nerimo, seharusnya mereka diatas yang duduk di sofa empuknya sambil rapat dapat menghargai kerja keras Kaum Petani dan membuka mata mereka lebar-lebar atas apa yang mereka keluhkan, karena jika pertanian maju saya yakin bahwa Negara ini akan menjadi Negara yang sangat lebih baik dari sekarang, mengingat Negara kita adalah Negara agraris.
Akhir kata saya sekali lagi ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Mas Adit serta para pembaca yang telah sudi menyimak Orkes ‘Mvsik Blak Metal’ kami dari pedesaan yang dipenuhi oleh kebon singkong… dan untuk semua pihak yang telah membantu kami dalam berbagai cara, semoga Bvrtan dapat membawa kegelapan sekaligus kebahagiaan di savvah kalian…
Mega Thanks dude.



Sekilas Review online media
“Sejauh apakah sebuah genre musik dibentangkan? Debut mini album Bvrtan (dibaca Burtan) telah menjawabnya dengan cara yang unik dan sederhana. Seperti telah dikenal secara umum, jenis musik black metal adalah turunan dari kawin campur heavy metal dengan hardcore-punk yang mengusung tema-tema kegelapan, lebih spesifik lagi yaitu satanisme, okultisme dan ateisme.. Dengan olah aksara bergaya balkan yang mengubah huruf U menjadi V. Bvrtan yang merupakan akronim dari Buruh tani memoles citra kegelapan black metal melalui tema-tema politik sayap kiri, lebih spesifik yaitu pergolakan buruh tani......”
—  Wok The Rock, Bvrtan review by Yes No Wave music


“Dengan konsep yang tergolong “baru”, Bvrtan memperkaya khazanah musik metal di Indonesia. Maka bagi para pecinta metal, album ini adalah wajib!”
—  May Rahmadi, Bvrtan - Pemuja Sawah Tebu review by Diperdaya Multimedia Zine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar