Minggu, 16 Oktober 2016

NEWBORNFIRE WEEKLY PLAYLIST

Oleh: AxBxSuteja

Beberapa tahun yang lalu saya sempat putar beberapa lagu di kantor saat lembur hari Sabtu dengan speaker portable membawa sendiri dari rumah dan dengan volume masih agak pelan, bukan kategori musik keras atau hingar bingar juga. Cukup nge-pop kok walau memang underrated atau non-mainstream. Lalu teman saya nyeletuk, "lagu-lagu lo enak juga, tapi kok gak ada yang terkenal ya??" hahahahaa... ini lucu. 

Dari pengalaman tersebut, saya menganalisa dan sedikit menyimpulkan kalau ternyata masyarakat di Indonesia secara umum memang lebih memilih apa yang 'umum', 'instan', terkenal di pasaran dan tidak mau secara inisiatif memilih secara bebas dengan hati dan rasa jika ingin menikmati musik. Masih menunggu jalur pasar dan juga masih menggeneralisir kalau pemain musik keras jarang atau tidak suka musik lain yang lebih lembut atau nge-pop. Generalisasi seperti ini memang menyesatkan, apalagi jadi kontra-edukatif disamping penyedia atau transformator musik di Indonesia memang kurang mengedukasi pendengarnya, bahkan penyiar radio-pun sering hanya bacot atau memandu curhat sambil memutar song/playlist di radionya tanpa menjelaskan siapa yang menyanyikan, atau dari album apa diambil. Apalagi membahas genre dan segala macam relasi musik dan dokumentasi rilisannya? Sangat langka dan jauh dari esensi memperkenalkan karya musisinya. Jadi jangan heran juga kalau pembajakan terus berlangsung atau orang-orang ogah beli rilisan fisik, hanya mau mengunduh e-file lagu/album nya dari internet. Karena memang kesadaran si pemandu lagu kurang mengedukasi dan malas berbagi informasi tentang apa yang dia putar/setel kepada pendengarnya yang notabene referensinya dari jalur utama/pasar.

Sejujurnya, saya memang mempunyai band dan kategori musiknya selalu cadas. Dari punk hingga grindcore dan death metal. Sebenarnya jamming atau menghibur acara tertentu, saya juga suka terlibat dalam band yang memainkan pop hingga sedikit nge-jazz. Inspirasi itu luas, Referensi itu datang dari mana saja. Main metal ilham datang bisa dari mendengarkan Mozart, Celine Dion atau bahkan Sarah Brightman. Main Punk bisa terinspirasi dari The Smiths atau Morrisey. Saya-pun sehari-hari ketika bekerja atau mau tidur, butuh inspirasi musik yang tenang selain kadang diselingi musik hardcore punk. Ya, berikut ini saya ingin berbagi playlist yang seminggu ini sering saya putar dan sangat menginspiurasi juga di kehidupan sehari-hari saya. Playlist juga bagian dari apa yang saya rasakan dan ingin saya resapi apa yang saya dengar. Realistis saja bukan? Beberapa diantaranya juga saya upload di akun Path saya :)

1.  IVY - I don't know why i love you
(Album : Guestroom, 2002)
Indie-pop atau dream-pop ini memang benar menemani saya waktu kebagian lembur malam atau piket sewaktu saya hanya sendirian, Sabtu malam kemarin. Daripada lembur membayangkan yang aneh-aneh atau streaming film dewasa, lebih baik mendengarkan ini ditemani kopi dan biskuit cokelat. IVY sudah saya kenal sejak dirilis oleh FFWD Records asal Bandung yang juga merilis CLUB 8 dan MOCCA. Dan inilah judul yang cocok di hati 'Saya tidak tahu kenapa saya cinta pada apa yang saya jalani'. itu saja.


2. IMOGEN HEAP - First Train Home
(Album : Eclipse, 2009)
Seminggu atau 2 minggu sekali ketemu dengan keluarga (anak-anak dan istri) di luar kota memang menjadi romansa perjalanan rutin saya hingga saat ini. Cukup relevan dan 'dalem' maknanya. Apalagi ketika pagi buta setelah adzan Subuh, kereta datang untuk kembali pulang ke Jakarta tempat mencari nafkah dan bertempur dengan banyak penjilat di ibukota. Jam 5 pagi klakson lokomotif menyala, peluit petugas stasiun kereta api ditiup panjang dan roda kereta api mulai berputar menuju kota tujuan dan berpisah sejenak dengan orang-orang yang saya sayangi. Kereta pertama untuk pulang telah membawa saya masih bisa bernafas dan memenuhi 'kewajiban-kewajiban' saya. Dan beruntunglah saya pernah melihat live-nya Imogen Heap di Jakarta tahun 2009 lalu.


3. (BLACK) FLAG - Jealous Again
(Album : Jealous Again, 1980)
Cukup klise kah iri/cemburu itu? Setiap insan dikurniakan dengan perasaan cemburu. Sekiranya ada di kalangan kita yang tidak pernah berasa cemburu, itu adalah sesuatu yang abnormal. Bukan apa, perasaan cemburu ini semestinya wujud di dalam diri kita tidak beda, ada lelaki maupun wanita karena perasaan itu adalah fitrah manusia. Walaupun sedikit, perasaan itu pasti akan terbit dari lubuk hati kita yang bergelar insan. Tetapi, cemburu buta akan membunuh kita sendiri. Cemburu juga bisa menjadi jalan iblis untuk melakukan hal-hal konyol dan bodoh. Setidaknya, cemburulah yang positif untuk memacu kita melakukan yang lebih baik atau bahkan berbeda dan mempunyai terobosan baru yang konstruktif. Apalagi dengan komposisi klasik Hardcore/Punk rock seperti ini. Up the punk and still rebel, don't jealous again!




4. THE ROCKING HORSE WINNER - Sleep Well
(Album : The state of feeling concentrate, 2003)
Ya, lagu ini memang benar membuat saya tertidur pulas dan nikmat. Suara Jolie Lindholm yang dulu pernah menjadi Backing vocal DASHBOARD CONFESSIONAL tetap menjadi favorit saya sampai saat ini. Suaranya natural, angelic dan jujur. TRHW merupakan band yang berumur pendek tapi sangat esensial bagi saya, disamping diperkuat oleh anak-anak hardcore Florida dari AS FRIEND RUST yaitu Henry Olmino & Matt Crum, SHAI HULUD (Oliver Chapoy) dan POISON THE WELL (Jeronimo Gomez). TRHW memang menjadi alternatif inspirasi, bahkan beberapa lagunya seperti bayangan maya dari CHERRY BOMBSHELL-nya Indonesia. 


5. KELAKAR - Sistra
(Album : Mari Kita Mulai, 2015)
Sulit dimengertikah lagu ini? Tidak juga ah. Ini adalah komposisi hebat, Musiknya di luar pakem dan berlawanan dengan pasar/industri musik Indonesia. ya cukup rumit memang, avantgarda/vanguard, experimental metal, thrash dan kadang menggerinda, cerdas dan tangkas. Rumus menikmati lagu ini, harus suka Matematika, karya lukisan abstrak dan surealis serta olahraga ekstrim. Cukup bangga bisa berteman dengan mereka dan pernah main bareng di acara yang saya organisir.

6. JINGGA - Tentang Aku
(Album : Tentang Aku, 1996)
Jingga adalah proyek duo antara Fe dan Therry. Mengusung genre pop minimalis, dengan vokal penyanyinya yang juga minimalis (suara penyanyinya tipis tapi memang unik). 'Tentang Kita' adalah satu satunya album yang pernah dikeluarkan Jingga, dan cukup diterima publik. Saya-pun menikmatinya setelah berkisar 20 tahun tidak mendengarnya, seketika ada di youtube dan di aransemen ulang oleh Andien saya langsung memutar terus lagu ini hingga tertidur.
 

7.  THE CORRS - Buachaill On Eirne
(Album : Home, 2006)
The Corrs memang pada masanya selalu melahirkan hits. Tidak hanya 1 atau 2 lagu yang hits di setiap albumnya, tetapi bisa hampir satu album jadi hits. Easy listening, tidak mencolok atau dominan di vokal, tapi perpaduannya indah dan menawan dibalut elemen tradisional Irlandia (Celtic music). Instrumennya selalu membuat saya seperti di 'terapi audio' jika saya putar beberapa kali. Album mereka di 2016, White Light memang sejujurnya belum membuat saya jatuh cinta. Beberapa lagu seperti  'I do what i like' dan 'Bring On The Night' memang sudah cukup catchy di telinga. tapi feel-nya belum se-'dalem' album-album sebelumnya. Album-album mereka sebelumnya selalu disambut hangat Tangga lagu Internasional. Namun album ini mungkin masih sekedar menjadi tangga lagu penngemar setianya. dan Buachaill On Eirne yang berbahasa Irlandia sangat menyentuh saya, dari instrumen musik hingga terjemahan liriknya memang 'jero ka hate'.

Reportase Gig : Micro showcase vol.1 - Stand As One, 2 Oktober 2016

Oleh : A.B.Suteja

Introduksi
SKIT COLLECTIVE merupakan sebuah kolektif baru dari sudut perbatasan selatan maupun timur kota Jakarta, yang di dalamnya melingkupi unit pengorganisiran sebuah gig ataupun event lainnya dengan konsep pertunjukan mikro dan independen. Tidak menutup kemungkinan juga menjadi DIY record label di kemudian hari. Genre musik tidak dibatasi, namun didasari dari skena hardcore punk, juga thrash metal maupun death metal yang mempunyai kecocokan ataupun kesamaan ide dan misi membuat sesuatu yang bermanfaat bagi skena lokal, bahkan kami juga membuka kerjasama serta membutuhkan genre lain seperti dari skena indie-rock, indie/twee-pop, post-rock, shoegaze, noise rock hingga musik-musik unik dan eklektik lainnya. Kami juga selalu ingin belajar bersama dalam mengerjakan sesuatu untuk kepentingan orang banyak dalam hal pendokumentasian karya independen. Mahluk-mahluk dibelakangnya sebenarnya juga sudah lama pernah berkecimpung di skena musik hardcore punk Jakarta. Beberapa diantaranya sudah memulai dari akhir tahun 90an. Tongkrongan atau skena ini dulu sempat diberi nama BANGKIT Crew. Namun seiring dengan pasang surutnya kesibukan duniawi, dari mengurus keluarga, pekerjaan hingga gejolak vertikal-horizontal lainnya, maka 'tongkrongan' atau skena ini sempat istirahat di tempat dan 'bubar jalan'. Namun ketika ada silaturahmi atau reuni pertemuan kembali setongkrongan di waktu pasca-lebaran/halal bi halal 2016 ini, dengan beberapa ide, usul untuk tidak sekedar nongkrong bercanda gurau tidak jelas serta wacana akan kebutuhan ruang untuk bisa menuangkan ide/karya dalam wadah musik, artwork, dan sebagainya, akhirnya terbentuklah kolektif ini dengan motif ingin menjadi alternatif bagi skena independen lokal. Ya, Skit collective tidak mempunyai makna khusus, artinya adalah Gurauan atau lelucon dalam bahasa Inggris. Tetapi dalam bahasa Swedia adalah Kotoran/Tai, sedangkan jika dipanjangkan bisa juga merupakan Sekelompok Insan Tebet dimana base camp kami ada di Kebon Baru, Tebet, walaupun dari kami ada yang tinggal di Depok hingga Bojonggede Kabupaten Bogor.

MICRO SHOWCASE VOL. 1 - STAND AS ONE
Venue: Xabi space, Jl. Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan
Waktu : 17.00 sampai 22.30 WIB
Menampilkan :
- KELAKAR (Avantgarde/experimental crossover) check this out : https://www.reverbnation.com/kelakar_band
- INITIAL DISTRUST https://www.facebook.com/initiaLDistrust-641744255861740/
- TARRKAM https://tarrkam.bandcamp.com/
- TOTAL JERKS https://totaljerks80.bandcamp.com/releases
- GETAH BENING https://www.facebook.com/getahbeningthrash
- LOST CONTROL (Hey punks!, Wake Up Now or never)
- OBSESIF KOMPULSIF https://www.facebook.com/obsesifkompulsifpv/
- WARTRAX https://www.reverbnation.com/wartrax
- VHARALONE https://www.facebook.com/Vharalone-291475404305722/?hc_ref=SEARCH&fref=nf
- COWBOY COMBAT (Duo Thailand/Indonesian instrumental groove metal)


Acara pada rundown awalnya adalah jam 3 sore. Tetapi panitia membuat skenario alternatif 2 dengan rundown kedua dimulai dari jam 5 hingga jam 10 malam mengantisipasi penampil ataupun pengunjung yang datang telat atau ngaret. dengan dipakainya rundown alternatif 2 akhirnya acara berjalan lancar dan kondusif, on time sesuai harapan.

Rundown
• 17.00 - 17.20 ;
                 > Cowboy Combat
• 17.30 - 17.50 ;
                 > Wartrax
• Break Mahgrib..................
• 18.30 - 18.50 ;
                 > Obsesif Kompulsif
• 19.00 - 19.20 ;
                 > Kelakar
• 19.30 - 19.50 ;
                 > Vharalone
• 20.00 - 20.20 ;
                 > Tarrkam
• 20.30 - 20.50 ;
                 > Getah Bening
• 21.00 - 21.20 ;
                 > Total Jerks
• 21.30 - 21.50 ;
                 > Initial Distrust
• 22.00 - 22.20 ;
                 > Lost Control


Penampilan pertama dibuka oleh COWBOY COMBAT. Mereka adalah duo modern thrash/groove metal dari Thailand (pada gitar) dan dari Indonesia (pada drum) dengan komposisi instrumental serta sentuhan progressive metal. 30 menit beraksi dan berhasil memanaskan seisi ruang Xabi space ini.


COWBOY COMBAT

Band kedua adalah WARTRAX. Mereka memainkan oldschool heavy/thrash metal ala Metallica era Kill 'Em All dan sedikit pengaruh Anthrax. Cukup menambah gairah lagi kali ini. Banyak pengunjung atau penonton juga tertarik dengan band ini disamping permainannya yang rapih, juga penampilannya yang sangat KVLT. Penampilan basisnya sangat seperti Cliff Burton (Metallica) dan vokalis mereka juga tak kalah menarik dengan menggunakan bullet belt.

 WARTRAX

Band selanjutnya adalah OBSESIF KOMPULSIF setelah break sejenak 30 menit untuk waktu Magrib. Memainkan 11 lagu berdurasi cepat dan tempo cepat, nge-thrash, nge-grind dan powerviolence, termasuk intro dan cover song 'Hardcore Fun' dari band thrash/fast hardcore dari Singapore, SECRET 7.

 OBSESIF KOMPULSIF

Band selanjutnya tepat jam 7 malam adalah KELAKAR. Sebuah unit experimental crossover/avantgarde- metal dengan sentuhan jazz, classsic, grindcore dan thrash metal. Mereka banyak menyita perhatian mahluk-mahluk yang ada di Xabi space malam ini, dan pantaslah disebut high-light acara ini. Mengubah kegilaan menjadi keceriaan dalam sebuah komposisi yang padat dan bertenaga. Mereka tergabung juga dalam IPS (Indonesian Progressive Society) namun mereka paling berbeda dan eksplorasi mereka benar-benar gila, serta roots mereka dari thrash metal dan hardcore punk. Ada 1 lagu yang menggunakan bahasa tradisional batak dicampur eksperimentasi blast-beat dan harmoni suara sang vokalis Didi Priyadi serta sang komposer/pianis Reynold. Bila belum 'ngeh' dengan musik mereka, coba dengarkan proyekan-proyekannya Mike Patton (Faith No More) seperti Fantomas, Mr. Bungle, Tomahawk, juga Naked City dan di Jogja ada Leftyfish.

 KELAKAR

Selanjutnya adalah VHARALONE. Band thrash metal dengan nuansa Megadeth dan Metallica era Black album, perpaduan suara melengking dan sedikit kombinasi alternative-metal. Permainan mereka juga rapih, dan saya rasa mereka mempunyai skill yang mumpuni, diperlukan juga formula untuk menguatkan karakter mereka.


VHARALONE

Lalu disusul TARRKAM di jam 8 malam. Tarrkam sendiri merupakan band punk unik yang tidak tipikal di skena hardcore punk lokal. Memadukan 80's punk dengan sentuhan surf, jazz hingga thrash metal. Dead Kennedys serta Bad Brains menjadi hal yang fundamental jika mau meresapi musik Tarrkam. Mereka juga berhasil memanaskan suasana kembali dengan komposisi punk yang eklektik, juga lirik-lirik berbahasa Indonesia yang unik.


TARRKAM

Berikutnya masih dipanaskan lagi oleh GETAH BENING. memainkan thrash metal klasik juga dipadu dengan heavy metal, dengan vokal sedikit bernuansa PANTERA, ANTHRAX dan ROXX. Gitaris mereka kidal dan sangat peduli sound. Ada sedikit gangguan pada soundsystem, saat ampli feedback tak terarah dari microphone untuk dram. Lalu akhirnya berhasil dinetralkan kembali gangguan suara tersebut. Mereka juga sempat berkolaborasi dengan TARRKAM di akhir-akhir setlist mereka.

 GETAH BENING

Selanjutnya adalah INITIAL DISTRUST. Sebenarnya setelah Getah Bening adalah TOTAL JERKS. Namun karena mereka berhalangan untuk main, walau beberapa dari mereka sudah datang, akhirnya Total Jerks membatalkan penampilannya dan langsung dilanjut oleh INITIAL DISTRUST. Band ini merupakan band yang sudah berdiri dari akhir 90an dan sempat vakum lama walau beberapa saat sempat muncul dan merekam materinya. Mereka juga pernah berpartisipasi pada Kompilasi esensial milik Movement Record di tahun 2000-an awal, V/A Still One Still Proud #3. Mereka awalnya memainkan crust/grind, juga grind-punk. tetapi beberapa materinya juga dipengaruhi komposisi death metal. Di acara ini mereka adalah panggung kedua kalinya setelah sempat vakum beberapa tahun.


INITIAL DISTRUST

Dan penampilan terakhir ditutup dengan LOST CONTROL. Band ini sebenarnya paling lama berdirinya, sejak era MARJINAL namanya masih ANTI-MILITARY. Lost Control memainkan Oi!/street-punk dengan sedikit nuansa Japan-hardcore. Formasi baru dengan original member pada vokal, Papa Gindo yang sudah nge-punk sejak saya SMP atau bahkan SD sepertinya. Pada drum dan bass diisi oleh anak-anak Initial Distrust. Gitaris mereka juga merupakan inisiator acara dan kolektif ini. Mereka menutup gig ini dengan tetap terkontrol, tidak lost control. Vokalis mereka sebenarnya cukup mabuk berat, tetapi ketika tampil justru konsentrasi dan terarah apa yang mau mereka sampaikan akhirnya terlaksana. Hey Punks, ayo bangun atau tidak pernah bangun sekalian !

 LOST CONTROL


Atas : Suasana balkon Xabi space
Tengah : Lapakan (merchandise bands)
Bawah :
#UnseenRemains
#obsesifkompulsif
#tarrkam
#initialdistrust
#lostcontrol
#getahbening