Jumat, 30 Maret 2012

Reportase event, Galeri Bau Tanah, 3 Maret 2012

Sebuah acara sederhana yang diadakan temen-temen dari Institut A, acara solidaritas yang bertujuan untuk penggalangan dana dan pengumpulan buku untuk para teman-teman yang sedang berada di balik terali besi, Reyhart Rumbayan, Billy Agustan, dll.


Acara sederhana yang berlangsung di area stasiun cikini (galleri bautanah) ini, cukup bikin saya kagum. Ada tempat (yang kata teman-teman) digratiskan dan bebas untuk diajadikan sebuah acara eksibisi, screening movies dll secara kontinyu. Sebagai pendatang baru di Jakarta, saya merasa cukup antusias dengan adanya tempat seperti ini :D memang tempatnya cukup sederhana, outdoor, di pinggir jalan, pasti berisik kalau kereta api dan kendaraan bermotor lainnya lewat, tapi entah kenapa saya masih merasa sangat antusias hehehe... tempat yang keren! raw! :))

Lanjut ke reportasenya... Pas datang memasuki areanya, kita di sambut dengan eksibisi grafis, yang di tempel di sebuah tembok yang berhiaskan mural. Eksibisinya mulai dari poster, pamflet, kolase yang semuanya mempunyai satu benang merah, yaitu berisikan kritik dan protes! Tepat di depan eksibisi, ada lapak sablon. Disini teman-teman bisa nyablon kaos polosnya, tote bag, jaket atau nindih sablonan yang udah pudar juga boleh, bebas lah. Dengan memberi donasi yang cukup murah meriah, udah bisa dipake keliling-keliling itu kaos bersablonnya :D

Tengok ke kanan dikit, beranjak dari lapak sablon, ada lapak kerajinan tangan dari bahan kain warna-warni. Ada tas dari yang aga besar sampe yang kecil, buku yang dikasih kover dari bahan kain juga, baju cewe (saya kurang paham namanya baju apa) dan berbagai kerajinan tangan lainnya, buatan teman-teman sendiri. Sangat kreatif. Dan yang saya perhatikan, di setiap kerajinan itu, dikasih semacam patches kecil yang ada slogan-slogan mengenai feminisme, bikin sesuatu sendiri, macem-macem. Keren! Gak hanya barang yang kamu pakai dan udah,itu aja...kamu pakai,keliatan cakep dan ga ada sesuatu yang orang lain dapatkan. Tapi kalau yang ini beda sih... ada suatu pesan untuk di bagi yang disematkan pada stuff hasil karya mandiri tanpa embel-embel korporasi ini.


Selain lapakan kerajinan tangan tadi, tentunya bakalan hambar kalau ga ada lapak buku, zine, newsletter-nya. Lumayan banyak literatur yang mereka bawa. Dari rilisan-rilisan baru sampai yang udah masuk kategori jadul, masih ada semua. Bisa di baca disitu, seperti DIY library, dan kalau berminat untuk dapet copy-annya, bisa pesen dan kita hanya mengganti ongkos photocopy-nya. Atau kalau beruntung ada yang lebih, langsung aja diganti ongkos photocopy-nya tanpa menunggu lama. Dan kebetulan saya beruntung dapet zine Smells Like Dead Rats 1-4, sebuah zine tentang punk dan aktivitas mereka (squatting, anarki, musik dan pesan yang mereka sampaikan, pamflet propaganda, dll).




Selain beberapa lapak tadi, ada juga teman-teman dari Jerman yang sharing mengenai sejarah dan perkembangan punk di kota mereka, kehidupan dan aktivitas mereka disana seperti apa, mulai dari squatting, turun kejalan untuk menentang kapitalis sampai bagaimana mereka meng-organize DIY gigs. Cukup informatif apa yang mereka ceritakan ditambah pula ada pemutaran film Noise And Resistance, mengenai pergerakan punk yang cukup memberi gambaran tentang apa yang teman-teman dari jerman tadi ceritakan. Sayang sekali saya tidak sempat copy filmnya ke flashdisk saya. Siapa tau teman-teman saya di daerah Malang bisa bikin acara screening movies juga.



Saya memang belum bisa cerita lebih detil mengenai filmnya, karena saya sendiri juga belum sampai selesai nontonnya, udah keburu pulang. Mungkin next time, kalau udah nonton lagi sampe tuntas, dan dikasih kesempatan lagi sama yang punya zine/webzine buat kasih review sederhana lagi, bisa lah nanti saya cerita-cerita lagi :D hehehe... Oh iya, sedikit info mengenai teman-teman dari jerman tadi, Kata mereka sih mereka dalam rangka berlibur ke Indonesia. Mengapa memilih Indonesia? karena kata mereka, Indonesia mempunyai suatu hal yang sangat menarik dari scene punk mereka yang sedang berkembang. hal yang cukup menarik untuk mereka ketahui secara langsung seperti apa scene punk di Indonesia, dan mereka ingin berbagi pengalaman dan cerita dengan teman-teman disini. itu sih yang saya dengar dari diskusi waktu itu. Acara yang cukup menarik, meskipun saya sadari saya tidak terlalu bisa bercerita secara detil tentang diskusinya (maap :D). next time, ayo nonton filmnya rame-rame. Mungkin ada teman-teman yang sudah dapat copy-annya, bagi-bagi ya? sampai bertemu di reportase selanjutnya!punya copy-annya, bagi-bagi ya? (Aji)

Kamis, 01 Maret 2012

Berkeringat di akhir pekan, 30 Maret 2012

Jangan terlewatkan, acara yang lumayan besar di akhir aktivitas harian di bulan Maret 2012 ini,
WORK HARD MOSH HARD FEST..! Sayapun sebenarnya agak terbebani di acara ini, hehee..soalnya saya main di 2 band yang berbeda. Ya mau gimana lagi, harus menyiapkan waktu dan tenaga ekstra untuk ini.