Kamis, 22 September 2011

BAD RELIGION Live at Big Wave 2011 w/ Yellowcard & Panic! At The Disco

"Kuliah umum" Prof. Greg Graffin PH.D cs..

Venue : Stadion GBK, Jakarta
September 20, 2011

Penantian lama akan kehadiran punk rock show dari band punk 'sepuh' akhirnya berhasil memuaskan para penggemarnya di Indonesia. Sayapun merasa mendapat sinyal akan kehadiran band ini setelah NOFX pada tahun 2007 lalu tergolong sukses menampilkan show mereka di arena PRJ dengan dibuka oleh band hardcore/metal asal Hong Kong, King Lychee. Untuk Big Wave 2011 ini merupakan event besar yang katanya merupakan rangkaian 2 hari pagelaran besar pra-Linkin' Park pada tanggal 21 September-nya.

Oke, tapi tunggu dulu..Ada beberapa kemungkinan yang saya khawatirkan sebelum saya masuk area festival ini.
Pertama, tidak mudah promotor lokal untuk mengundang band se-'tua' dan se-profesional Bad Religion, disamping mempunyai logo khas yang mungkin akan ditanggapi 'negatif' oleh kalangan tertentu jika diinterpretasikan secara sensitif oleh para fanatik agama tertentu, kecuali sudah tahu maknanya dan menanggapi secara obyektif kalau sebenarnya logo atau makna band itu sama sekali tidak menyerang salah satu agama tertentu (semoga kesensitifan simbol-simbol agama di Indonesia makin berkurang, tetapi mengerti esensinya dan kebaikan ajaran agamanya dan tetap menjadi privat).
Kedua, hanya promotor yang sudah profesional dan bisa memilih soundsystem yang baik bisa melancarkan show ini mengingat rangkaian event ini yang berlangsung 2 hari dimulai hari pertama tanggal 20 september adalah band-band besar, berkualitas dan satunya lagi legendaris (Yellowcard, Panic! at the Disco dan sang legenda BAD RELIGION) serta band yang katanya bayarannya dibilang paling mahal di dunia serta memiliki fans yang juga banyak di Indonesia, yaitu Linkin Park.
Ketiga, ada hal-hal yang dikhawatirkan mengenai harga tiket masuk serta peraturan-peraturan konyol seperti melarang moshing atau stage diving hingga keluar batas pagar, juga pemberian kelas-kelas seperti tribun, festival hingga VIP (class in rock stage, WTF??) mengingat promotor penyelenggara ini biasa mengadakan show Walt Dysney maupun band-band/artis pop kelas atas yang biasa menggunakan aturan yang kaku dan eksklusif.

                                                            Yellowcard

Waktu menunjukan jam 7 malam. Show telah tiba dan dimulai dengan Yellowcard, untuk kemungkinan nomor 1 sepertinya kekhawatiran itu nihil dan tak berarti karena semua berjalan lancar (hingga akhir acara) disamping logo Crossbuster yang 'sensitif' itu tidak terpampang di Big Screen/Backdrop panggung, serta penonton maupun aparat yang hadir sudah pada tahu maknanya atau cuek-cuek saja karena semua bertujuan ingin having fun, hanya terpampang pada membran bass drum ketika BR saja yang main. Kemungkinan kedua juga cukup berjalan lancar tanpa masalah, karena promotor secara profesional melangsungkan show ini tepat sekali jam 7 (on time) sesuai jadwal, mengingat banyak acara-acara musik cadas lainnya dengan promotor yang melumrahkan jam karet, jadi saya sangat mengapresiasi keprofesionalan masalah waktu dan persiapan teknisnya. Lalu, untuk kemungkinan ketiga inilah yang menimbulkan 'masalah' itu menjadi eksis, yaitu dalam harga tiket yang cukup mengecewakan ribuan fans dari band yang paling utama ditunggu, yaitu Bad Religion. Tiket seperti ini memang kurang atau tidak pantas untuk sebuah band punk sekalipun itu band legendaris. BR itu band yang 'merakyat', bahkan bocorannya yang saya tahu bayaran buat BR kurang dari setengahnya tarif Dewa 19 atau Slank untuk sekali tampil. Coba saja kalian cari tahu berapa tarif Dewa 19 atau Slank, atau mungkin Iwan Fals (lagu yang merakyat tapi bayarannya tidak merakyat). Baru-baru ini saja promotor lokal membuat event 2 hari 2 malam, Rockvolution yang juga menolak/tidak tergantung oleh korporat raksasa lokal yaitu sponsor perusahaan rokok. Ya, cukup salut walau mengklaim acara 'indie terbesar' tapi tidak semua band-band 'indie beneran' yang tampil serta masih tetap memakai sponsor (walau bukan sponsor rokok), ya memang tetap patut diapresiasi dan diacungkan jempol untuk masalah teknis maupun fasilitas yang ada dengan harga yang cukup murah yaitu 70ribu (pre-sale) hingga 99ribu (on the spot) serta bonus kupon makan gratis yang tersedia cukup banyak pilihan serta minuman ringan lainnya.

                                                    Panic! At The Disco

Kembali ke Big Wave 2011. Untuk HTM yang mahal disertai pembagian kelas yang 'konyol' untuk sebuah Punk rock live show, promotor ini (Big Daddy entertainment) cukup banyak dikritik dan dikecam oleh sebagian besar fans BR di Indonesia, walau memang sebagian yang sudah 'mapan' atau mempunyai tabungan uang yang cukup bisa membeli tiket untuk menyaksikan atau menjadi saksi sejarah penampilan intelektual ataupun kuliah umum dari Profesor Dr. Graffin cs di GBK ini. Memang beberapa fans akhirnya mengurungkan niatnya untuk datang, sebagian lagi tetap datang sambil berjaga-jaga jika HTM turun atau mungkin menunggu "jebolan" :). Ya, patut diberi 2 jempol untuk usaha teman-teman yang tetap datang untuk menyaksikan penampilan perdana opa-opa BR tersebut. Beberapa penonton datang dari berbagai daerah sekitar Jabodetabek, Bandung, Surabaya, hingga yang saya tahu ada yang datang dari Makasar, Manado, juga Medan. Sedikit membahas HTM lagi, ternyata benar, God bless u guys, God always save punk rock show.. HTM diturunkan, kelas VIP sepi banyak kursi kosong. Akhirnya penonton yang membeli tiket kelas tribun paling atas (jauh) dikomandoi oleh panitia untuk berpindah ke tempat VIP karena memang waktu saya datang tepat jam 7 melihat area VIP sepi dan terasa 'garing'. Akhirnya untuk menutupi kegaringan itu, area VIP diisi oleh penonton yang sebagian sudah membeli tiket tribun yang harganya kurang dari setengahnya harga VIP. Belum cukup sampai disitu saja, penonton VIP mulai berpindah ke arah festival yang lebih dekat lagi dengan stage. Dismaping itu penonton yang tadinya di tribun, pindah ke VIP, akhirnya sebagian (tidak semua) juga bisa pindah lebih dekat ke festival. Pas Mantap..! belum lagi yang terjadi di tiket box, harga semakin turun dan beberapa orang membeli tiket festival dengan harga yang makin turun hingga kalau tidak salah teman saya dari Bekasi ada yang membeli tiket 1/10 dari harga yang diumumkan sebelumnya, dari yang awalnya dijual 450ribu akhirnya kabar terakhir terjual 45ribu, entah karena kenal dengan panitia atau emmang sudah keputusan panitia (kurang tahu secara pasti juga). Akhirnya para penonton dan fans setia Bad Religion mulai berdatangan masuk memenuhi area festival yang tadinya agak sepi jadi bertambah penuh terus. Yellowcard menyudahi show-nya tepat jam 8 malam, pas 1 jam. Sayapun agak sedikit menikmati penampilan Yellowcard, cukup rapih permainannya serta paduan biolanya dalam kemasan pop-punk mereka. Sayangnya banyak lagu yang terlalu mellow. Lalu dilanjutkan Panic! At The Disco. memulainya sekitar jam 8.30 malam. Sayangnya saya tidak tahu lagu-lagu mereka. Hanya sedikit sekali, karena baru-baru ini saya mendengarkan mp3nya yang berjudul 'Let's kill tonight' dan yang ada kata-kata 'Ballad of Monalisa'-nya. Sejam pas juga akhirnya berakhir jam 9.30 malam. Beberapa penggemar Yellowcard dan Panic! At The Disco yang cukup kontras terlihat, akhirnya sebagian (besar) meninggalkan panggung, sebagian kecil tetap tidak berpindah dan ikut menyaksikan Bad Religion. Penonton yang mau keluar dari kerumunan fans BR terlihat sekali, sampai-sampai ada yang nyeletuk bilang, "Ayo..ayo, ABG pulang, besok sekolah lagi"...walau mungkin masih ada penonton lain yang masih sekolah penggemar BR juga. Entah apa yang terjadi jika saya masih ABG di hari ini. Dulu saya untungnya waktu masih ABG (masih sekolah) sudah menyukai Bad Religion, hingga harus 15 tahun lebih saya menunggu kehadirannya main di Indonesia. God bless us all...Alhamdulillah ya Allah..:)



                                                           Bad Religion

Akhirnya pertunjukan akbar (bagi penggemar BR, punkrockers, hardcore kids, Skinhead bois, dsb..) dimulai sekitar jam 10 malam tepat. Dimulai tembang 'The Resist-stance' mendobrak tanpa basi basi, hanya menandai salam hormat kepada penonton. lalu dilanjut dengan 'Social suicide', dan ke-3, '21st century digital boy' yang membuat gelombang moshing dan body surfing meningkat tajam. Penonton-pun hampir semua ber-sing a long di lagu ini. Di jeda beberapa lagu, akhirnya Greg Graffin beramah-tamah dengan penonton, juga Jay Bentley ikut nimbrung dengan penonton disertai canda dan keantusiasan mereka dengan fans BR di Indonesia. Lagu demi lagu dibawakan, seperti 'Wrong way kids', 'Punk rock song', 'Los Angeles is burning', 'Come Join Us', juga lagu lawas yang pasti dapat respon tinggi dari penonton untuk ber-sing a long dan ber-rusuh-ria. Sayapun sempat merekam ke video lagu 'Let them eat war'. Dilanjutkan lagi lagu-lagu hit mereka (apa sich yang tidak hit dari lagu mereka?)... Ya, 'Generator' dimulai dengan intro yang diperlambat menjadi irama balada, dan dinyanyikan bersama-sama penonton, ditambahi trik-trik ekspresif ala pantomim oleh Graffin. Dilanjutkan 'Do what you want' yang banyak di request penonton dan membuat 'crowd' jadi menggila, juga 'Anesthesia', dsb. Hingga encore dengan diakhiri lagu 'Fuck Armageddon, this is hell'. Berhenti sejenak beberapa menit disertai teriakan penonton "Kami mau lagi..kami mau lagi (dalam bahasa Inggris), langsung Brooks Wackerman memainkan solo drum-nya. disambung intro yang sangat familiar oleh Brian Baker (yang memakai kaos bergambar Presiden Soekarno karena penghormatannya kepada sang tokoh yang juga dikenal kepemimpinannya oleh masyarakat dunia), ya..lagu 'American Jesus' dimulai, langsung disambut 'histeris' oleh penonton yang menggelinjang dengan suhu tinggi disertai keringat. Dilanjutkan dengan 'Infected' dan ditutup oleh 'Sorrow'. Yeahhhh, akhirnya sang legenda menyudahi permainannya disertai respon positif dan keantusiasan fans-nya di Jakarta ataupun penonton di Indonesia disertai 'janji' kalau mereka akan kembali lagi, berharap bisa sepanggung dengan NOFX atau mungkin Black Flag seperti waktu Greg masih muda dan kagum melihat pertama kalinya penampilan Black Flag, atau dengan canda konyolnya lagi kapan-kapan kami mau bermain dengan Beyonce mungkin?..celotah pak Profesor Graffin sebelum mengakhiri tembang pamungkasnya, "Sorrow". Tak lupa, si kutu loncat Greg Hetson tampil agresif dan sering meloncat, namun tidak selincah seperti waktu Live at Paladium 5 tahun silam.

                                          the last song...and there will be...sorrow...

Ya, akhirnya show must go off at 11.30 pm. Satu setengah jam dengan 25 lagu akhirnya BR berhasil mengobati rasa penasaran dan penantian fans berat mereka yang sudah dikenalnya dari akhir 80 atau awal 90an ini, atau mungkin penontonpun ada yang sudah mengenalnya sejak awal 80an? memang penggemar BR lintas generasi, terlihat ada yang memang sudah "tua" sekali yang saya temui, mungkin ada yang sudah hampir 50an, ada juga yang masih belasan tahun. Berapapun umurnya, this is all ages show..punk and stay young till end.. Uups, ada 1 masalah lagi yang akan saya ungkapkan, walau show berjalan lancar dari awal hingga selesai, tetapi kekhawatiran dari kemungkinan nomor 3 tadi juga terjadi di show. Penonton yang melakukan body surfing hingga terbawa keluar pagar pembatas (barrier) beberapa diantaranya dibawa ke ruang security seperti layaknya menangkap seorang penjahat atau copet, jadi rasanya saya melihat kejadian ini seperti tidak "dimanusiakan". Truely sucks man..that's Shit.. Untungnya banyak penonton juga yang merespon kelakuan algojo/bodyguard panggung dengan meneriakan 'arogan' atau menyoraki security panggung itu ketika ada beberapa penonton yang naik pagar dan mengejar para personil BR yang baru selesai pamitan ketika acara berakhir. Jika penonton tidak meneriakinya, mungkin beberapa penonton tadi akan dibawa lagi ke ruang khusus untuk di'aman'kan. Padahal aksi penonton seperti itu sama sekali tidak membahayakan. Termasuk ada seorang warga negara asing (bule) yang mau diangat terus (body surfing) akhirnya terlempar ke luar pagar batas dan akhirnya dibawa (diamankan) petugas panggung ke ruang khusus. Hmmm, memang arogan atau memang pihak panitia/penanggung jawab awam terhadap konser band punk?? Lain kali survey atau minimal lihat di DVD bajakan aja lah gimana sich pertunjukan musik rock itu..! jangan disamakan dengan pertunjukan boyband atau popstar dong... Apa kata dunia? Lagian khan bisa mencontoh petugas keamanan panggung konser-konser di luar, jika ada yang terlempar keluar pagar batas karena body-surfing ya sewajarnya dikembalikan (dilemparkan) lagi ke kerumunan penonton daripada harus digiring ke ruang khusus untuk di'aman'kan. Untuk masalah teknis dan ketepatan waktu oke lah, salut. tapi untuk urusan kenyamanan penonton untuk menikmati dan mengapresiasi musiknya, masih minim sekali. (NBF)

Kamis, 08 September 2011

Newsboredfire

Sekedar update info cuma-cuma

VAGUE, trio punk/post hardcore revolusi musim kemarau Jakarta telah menyelesaikan Demo Live pertamanya, 3 lagunya bisa diunduh di :
http://www.mediafire.com/?fxt7fm88lc1f7cl

Jogjakarta Zine attak!!, sebuah workshop zine sekaligus zine gathering serta pameran, semoga berhasil tanggal 15 september ini akan di langsungkan di jogjakarta..venue di Lir shop, sebuah cafe asik yg memang intens menggelar workshop-workshop unik dan menarik. letaknya di daerah barat stadion Mandala krida.. tunggu update selanjutnya (Menus, Relamati recs)
Dibutuhkan segera bantuan saudara-saudara untuk mendonasikan dana dalam membantu saudara Addy Gembel (vokalis FORGOTTEN) yang mengalami sakit kanker dan harus menjalani pengobatan medis berupa operasi. Untuk donasi bisa disalurkan melalui no. rek BCA: 1761313636 a/n Reggi Kayong Munggaran, Mandiri: 1300004987619 a/n Yuliana Aldita Hasibuan. Informasi lebih lanjut, bisa hub: 022-92404762, 022-92472874. (jurnallica.com)




Menengok scene HC di Belgia, Zine-zine hardcore punk/metal di scene West Flanders, semua issue H8000 zine 'complete collection' akan dibukukan oleh Reality record. Begitupun buku tentang sejarah tongkrongan/kolektif/skena disana juga akan segera diterbitkan, yang berjudul H8000 HARDCORE, A Decade and more.. lengkap dengan relasi terhadap skena Hardcore Eropa lainnya, juga band-band yang datang dan pergi serta band-band yang masih bertahan hingga kini.
Cek http://h8000central.blogspot.com/





Beruntung sekali penggemar musik metal di Indonesia dalam setahun ini disuguhkan bermacam-macam band-band metal walau harus berberat hati membayar mahal show-show mereka, dari yang terbesar Iron Maiden hingga di penghujung tahun ini (10 Desember 2011), promoter lokal bernama Blade ID telah menyiapkan legenda heavy metal salah satu dari The Big four thrash generation, ANTHRAX. Yang lebih memeriahkan lagi, show ini akan berlangsung di Pantai Karnaval Ancol ini yang menampilkan opening ben supergrup heavy metal yang members-nya adalah anggota ben-ben jawara (MUDVAYNE, NOTHINGFACE, DAMAGEPLAN, PANTERA) bernama HELLYEAH, . God always save metal...:) \m/




 

Rabu, 07 September 2011

wawancara sakral bersama BVRTAN

Interview with
BVRTAN
Oleh : Adit a.k.a River K





Bvrtan (Burtan, ala ejaan Balkan), sebuah band black metal terobosan baru namun membawa kesakralan pakem lama yang mungkin akan membuat para pecinta Cradle Of Filth mengernyitkan dahi, atau lebih mungkin akan membuat band-band metal glamor terkena disentri.. :)). Mereka siap mengembalikan keeksklusifan black metal pada tempatnya sesuai kondisi lingkungan kita, bukan ajang mengadopsi singgasana kegelapan yang jauh dari luar lingkungan kita.
Awalnya saya mengenal nama Burtan dari forum online Kaskus di thread Black metal dan Metal part.6, lama kelamaan saya menemukan E.P mereka di mbah Gugel dan kemudian saya berhasil mengontak mereka dan bisa mewawancarainya. Burtan yang maksudnya adalah kependekan dari ‘Buruh Tani’, merupakan black metal tematik yang menjaga jati diri nilai-nilai lokal dari nenek moyang di negara kita, agrikultur. Lirik dan pesan cukup politis hingga saya menyangka mereka terpengaruh oleh band-band ‘kekirian’ atau dikategorikan Red Anarchist Black Metal, namun tidak cukup atau malah tidak terlalu tepat mensejajarkan mereka dengan band-band RABM yang berkembang di Rusia itu. Lalu saya memprediksikan lagi kalau mereka sedang memparodikan balck metal glamor dan hanya mengandalkan gimmick. Tapi ternyata tidak juga. Mereka malah bukan joke band, dan memang cukup serius dengan tema maupun konsep seperti itu disamping sedang mengkritik secara satire terhadap black metal modern nan glamor. Setelah menikmati mini album pertama mereka, Pemuja Sawah Tebu E.P dilanjutkan dengan Koperasi Kegelapan E.P dengan jeda waktu yang sangat singkat di tahun 2011 ini, saya harus tetap mengangkat topi untuk mereka. Untuk lebih jelasnya, simak interview berikut ini dengan mereka walau sebenarnya di benak saya masih banyak pertanyaan yang belum saya sampaikan, namun karena saya targetkan halaman zine ini tidak terlalu banyak maka hanya 6 pertanyaan yang dapat saya lakukan buat interview sakral ini. Check this! (RK)

Bvrtan are :
Pak Kades - Vokkkal
Tvkang Pacvl - Drum
Kvli Arit - Guitar & Bass


>>Halo Pak Kades, Kvli Arit & Tvkang Pacvl, kalo berkenan bisakah ceritakan sekilas pertemuan pertama kalian membentuk Bvrtan ini, dan aktivitas kalian disamping/diluar band ini?

Bvrtan : Hail!!! Jvragan Raden Adit, dengan saya Kvli Arit akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Jvragan Adit, sebelumnya saya ingin berterima kasih karena sudah repot-repot membuat interview untuk band dari pedesaan ini. Saya (Kvli Arit) sudah lama bermusik bersama Tvkang Pacvl, kami berdua bermain dalam sebuah grup Death Metal di Cimanggis, sedangkan Bvrtan baru saja dibentuk pada bulan April kemarin,, untuk konsepnya saya sudah merencanakan ini sejak lama sebagai lanjutan dari kegilaan orkes musik Cimanggis yang bernama The Titits,…
Awalnya konsep yang ada di kepala, saya sampaikan kepada Tvkang Pacvl, kamipun segera merekam materi yang ada, yaitu 5 track yang ada di E.P Pemuja Sawah Tebu.
setelah menyelesaikan satu lagu, datanglah Pak Kades yang terbuang dari Koperasi Kegelapan, datang dengan sekarung gabah dan dendam terhadap Diknas Pertanian Kabupaten, dan akhirnya sisa materi kami dinyanyikan oleh Pak Kades dengan penuh penghayatan dan dendam yang membara…
Di luar Bvrtan atau di dunia nyata aktivitas kami sama dengan warga kebanyakan, yaitu bekerja… Saya adalah karyawan swasta yg baru saja resign, Tvkang Pacvl mengajar di salah satu kampus di Depok sambil menyelasikan studinya, sedangkan Pak Kades bekerja di dalam bidang konstruksi dan sipil.

>>Kenapa kalian tertarik dengan Black Metal? Dan Black metal ala Bvrtan saya akui memang beda, terobosan 'baru' untuk scene lokal namun mengambil kesakralan tema-tema 'lama'. Kalian true, kult, raw, brutal, tidak butuh imej gothic atau gimmick layaknya band-band ekstrim metal yang mengejar profit (kalian taulah band-band metal yang saya maksud)..:)hehee... Seberapa sukanya kalian terhadap black metal, dan kenapa kalian memilih sound maupun artwork yang bener-bener oldschool, minimalis, black & white, dsb?

Kvli Arit : Saya pribadi sangat menyukai Musik Black Metal, dan musik Black Metal seperti inilah yang saya tahu, gelap, mentah, dan jahat.. entah kenapa saya tidak pernah menganggap musik-musik yang “katanya Black Metal” (band yang anda maksud) itu sebagai Black Metal,, mungkin karena saya terlalu bodoh, keras kepala, atau memiliki pemikiran yang sempit, tapi mungkin bagi sebagian orang wajar saya memiliki pemikiran seperti itu mengingat ini adalah “Black Metal” dan lagi-lagi menurut saya musik Black Metal itu adalah musik yang jujur, diluar sana mereka bahkan mengharamkan Drum Triggering dan sound yang terlalu dipoles… sangat Jujur dan apa adanya. Saya sangat puas sekali memainkan musik seperti ini, terutama di masa seperti ini disaat “Metal” menjadi genre yang semakin trendi, saya mencoba mencari pelarian untuk menemukan kembali kemurnian dalam bermusik, dan hasilnya sungguh memuaskan bathin saya..

>>Dengan memilih tema/pesan-pesan 'warisan leluhur nenek moyang kita, Agrikultur', apa kalian juga aktif terlibat di dalam organisasi/serikat/LSM untuk buruh & tani tertentu?

Kvli Arit : Dalam pemilihan tema saya mengambil dari tempat saya dan Tvkang Pacvl tinggal yaitu di Sukatani, karena saya pikir tidak masuk akal jika saya memilih tema yang sama dengan black metal dari daratan Eropa karena saya memang tidak tinggal di sana, dan tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kebudayaan mereka. karena saya bukanlah seorang sosiolog melainkan hanya seorang Buruh tani harian lepas yang menjadi langganan tiap panen di Kebun Jvragan MARDUKi, dan kami tidak terikat dalam satupun organisasi, serikat, ataupun LSM, kami menulis dari apa yang kami tahu, dan kami rasakan.

>>Dan apa kalian punya pengaruh besar dari band-band 'merah' atau 'kekirian' (RABM) seperti Jarost Marksa, Panopticon dsb? Atau malah mengambil ide Dark Throne atau Burzum yang lebih natural tapi juga memilih tema warisan leluhur mereka bangsa Viking dan kalian terapkan dengan kondisi lokal negara kita?

Kvli Arit : Jujur memang saya sangat menggemari Darkthrone sekaligus menghormati serta mengagumi Fenriz dan prinsipnya dalam memandang scene Black Metal, Darkthrone bahkan menolak untuk bermain live sekarang. Apa lagi yang lebih ‘Trve’ dari itu?? Dalam hal lirik saya sudah jelaskan tadi di atas, di Norwegia mereka menulis lirik tentang Viking, kegelapan maupun kedinginan, dll jika didengarkan sangat terasa wajar, lagipula dari yang saya dengar kebudayaan mereka memang makin lama makin tergusur oleh modernisasi dan otoritas keagamaan… berbeda jika kita di Indonesia yang menulis lirik seperti itu, rasanya seperti ada yang mengganjal, kurang sreg,, karena memang sudah berbeda kebudayaan, pola pikir, dan cara pandang.

>>Dengan tema yang kalian angkat seperti 'Lvka Hati Seorang Ketva Kelompencapir' atau 'Tengkulak Biadab Dari Neraka', apakah kalian memang mengalami masa-masa itu zaman orba berkuasa, atau memang real dengan kondisi saat ini juga? Sayapun ketika era Kelompencapir-pun pernah dikasih tahu kalau acara seperti itu juga rekayasa pemerintah, apakah kalian mempunyai pengalaman sedikit atau pandangan lain tentang Kelompencapir dan Tengkulak legal/ilegal yang kalian muntahkan di lagu tersebut?

Kvli Arit : Saya masih mengalami menonton Kuis antar kelompencapir waktu saya masih ingusan, dan Pak Kades-lah yang memiliki pengalaman lebih banyak lagi tentang kelompencapir dan pertanian.

>>Oke, terakhir. Dengan rilisnya 2 E.P yang hanya sedikit jedanya di tahun 2011 ini, apa rencana kedepan yang Bvrtan harapkan? Dan apa saja pesan yang ingin kalian sampaikan lagi menyangkut hubungan antara Bvrtan, scene lokal Black metal dan Kaum Buruh Tani di negara kita ini?

Kvli Arit : Bvrtan sudah menyelesaikan materi full album yang berjudul ‘Savvah Kegelapan’, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk merilisnya,, kami hadir di sini untuk membangkitkan semangat para local Blacker untuk kembali berkarya dan semangat, serta menyadarkan para “Blacker-blacker-an” untuk kembali ke jalan yang benar dan di Ridhoi oleh Vast Noctvrnal Indonesian Landscape, dan untuk para Petani, kami sangat berharap untuk taraf kehidupan nya di tingkatkan, tidak hanya untuk bahan eksploitasi para elit politik yang seringkali amnesia terhadap janji, demi mencari dukungan atas nama “wong cilik”,  Mas Adit bisa melihat betapa jarangnya kaum Tani ber-demo maupun protes, karena kebanyakan mereka adalah tipikal orang yang nerimo, seharusnya mereka diatas yang duduk di sofa empuknya sambil rapat dapat menghargai kerja keras Kaum Petani dan membuka mata mereka lebar-lebar atas apa yang mereka keluhkan, karena jika pertanian maju saya yakin bahwa Negara ini akan menjadi Negara yang sangat lebih baik dari sekarang, mengingat Negara kita adalah Negara agraris.
Akhir kata saya sekali lagi ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Mas Adit serta para pembaca yang telah sudi menyimak Orkes ‘Mvsik Blak Metal’ kami dari pedesaan yang dipenuhi oleh kebon singkong… dan untuk semua pihak yang telah membantu kami dalam berbagai cara, semoga Bvrtan dapat membawa kegelapan sekaligus kebahagiaan di savvah kalian…
Mega Thanks dude.



Sekilas Review online media
“Sejauh apakah sebuah genre musik dibentangkan? Debut mini album Bvrtan (dibaca Burtan) telah menjawabnya dengan cara yang unik dan sederhana. Seperti telah dikenal secara umum, jenis musik black metal adalah turunan dari kawin campur heavy metal dengan hardcore-punk yang mengusung tema-tema kegelapan, lebih spesifik lagi yaitu satanisme, okultisme dan ateisme.. Dengan olah aksara bergaya balkan yang mengubah huruf U menjadi V. Bvrtan yang merupakan akronim dari Buruh tani memoles citra kegelapan black metal melalui tema-tema politik sayap kiri, lebih spesifik yaitu pergolakan buruh tani......”
—  Wok The Rock, Bvrtan review by Yes No Wave music


“Dengan konsep yang tergolong “baru”, Bvrtan memperkaya khazanah musik metal di Indonesia. Maka bagi para pecinta metal, album ini adalah wajib!”
—  May Rahmadi, Bvrtan - Pemuja Sawah Tebu review by Diperdaya Multimedia Zine

Senin, 05 September 2011

Interview with Hans LIAR (for 10th issue of Newbornfire zine)

Hardcore kids playing death/thrash metal with strict vegan straightedge approach and  messages!!! Hell fukking Yeah...Kalian familiar khan dengan mereka? European legendary metallic Hardcore, newskool, tuffguy, metalhead, aktivis berbagai front-front perlindungan hewan (PETA, ALF), dsb. Ups, ngomong-ngomong metalcore, Lupakan sejenak band-band yang ada di MTV Headbangersball, no way!!  lupakan Hatebreed, lupakan Killswitch Engage, juga lupakan tetangganya, Caliban. Sebenarnya saya juga surprise bisa langsung dibalas dan dijawab oleh Hans ketika saya coba-coba konfirmasi untuk wawancara ini. Simak obrolan berikut dengan Hans Verbeke, pentolan LIAR yang sekarang ini sudah berumur 41 tahun pada Oktober tahun 2011 ini. Terjemahannya nanti aja ya...:P hehee. (NBF)

 

1. Hi Hans and/or u guys in band…can u tell me about the first meeting with every member? some people said that you’re a true metalhead who playing hardcore band (as UxJx used corpse paint in his face when he played with Congress) like thrash/death/black metal with positive attitude …hahaa :D. 

Hans : After the split of WHEEL OF PROGRESS, which was basically the 1995 LIAR line-up we decided to start something in a similar vein...So LIAR was born, we wanted a band that played hard metal with some hardcore influences and with militant edge lyrics. We where and still are hardcore kids with a passion for metal music as well.


2. Now, H8000 is a big scene. Tell me a several activities about this scene today?  

The H8000 scene used to be a lot bigger, there's no old bands left from back in the day, except for LIAR...the scene today consists out of smaller bands like HEADSHOT, UNITED BLOOD and some bigger like RAFLESSIA, MORDA, BLOOD REDEMPTION. It's still ok, there's shows almost on a weekly basis and there's still a lot of active people around.


3. Many people regard that you and some members of LIAR looks like a militant vegan straightedge band/person. (I’m straightedge too, ED) What’s your deep meaning about veganism and straightedge-ism in your way of life? Do you agree with the militant approach to spread your message like Earth Crisis had done in the U.S?
 

Yeah, well...some members in LIAR like myself for example are almost 25 years straight edge, so the early days where more militant and direct because there was more hatred towards straight edge people, right now it's kinda mellow and easy to be sXe...there's no reason to be angry and militant. I still can't stand drunk people or doped up people...I do agree with Earth Crisis, because that's what they do, that's what they are famous for..being a militant band.
The first LIAR records are militant because those times asked for militancy and anger.


4. Previously I had never asked to everybodies in the original band’s members about the meaning of naming your band, yeah xLIARx !!. what’s your opinion about the meaning/philosophy of LIAR, and why LIAR?
 

The name LIAR stands for the nature of the human being, we do lie,cheat and manipulate in order to get things done, in order to hide things, in order to hide from who we are in reality. People are constantly lying to themselves...society is lying to us, religion is a lie....LIAR  is a short and powerful phrase, that's why we liked it.


5. Since when you are interested in sXe and be a vegan? what affect you become like this?
 

I started being sXe back in 1987, so was UxJ...vegetarian/vegan a few years later, it became a natural thing that is an automatism,a nd not something that keeps you busy every day. 


6. In several reviews in the media, several bands of H8000 scene also popularized the term ‘God-free youth’. What’s your opinion about God, religion and everything in the universe?
 

I do recognize the universe, but I do not recognize anything that is called God...I believe that we are our own God, with our capacities and mistakes in life. We don't need religion in order to survive. We don't need a bible and fictional persons in that bible to look up to, or to be afraid off...God is an invention by humanity, first they invent God, secondly they worship what they created. I think religion is dangerous and stops people from using their true potential.


7. I really like the style of music from several 90s metal/hardcore bands like LIAR, Congress, Deformity or a few bands in your scene. whether the term metalcore still suitable for the color of your music? (The booming of metalcore currently has become negative and become trend since bands like 'Killswitch Engage' or 'Bleeding Through' become famous in mainstream).
 

Yes, the term metalcore anno 2009 is way different then let's say the 90's...we have nothing in common with the current stream of "metalcore" bands who are into wearing eyeliner and nailpolish, who are aiming to be the next big stadium rock band, the current stream of bands have no messages and statements, it's just plain and boring metal.


8. What’s your opinion about a few things below :

 a.     Earth Crisis 
Awesome band, they are good friends and are definitely the  most important band in the 90's promoting sXe and veganism
 

b.     Fugazi 
The band that never signed any major label deals and always did what they wanted to do, they are more hardcore than  anyone of us.
 

c.     Varg Vikernes (Burzum) 
Simply an idiot  that doesn't deserve any attention...20 years in jail was perfect.
 

d.     The Black Dahlia Murder 
Awesome dudes that are playing hard ass death metal...we enjoyed touring with them.
 

e.    Animal Liberation Front 
Definitely needed...as long there's injustice towards animals, the ALF is needed.
 

f.    WTO 
I personally think it's a good thing...brings structure in world economy..and NEGOTIATIONS are always a winner!!!


9. What do you know about Asian hardcore/metal music scene, especially Indonesia ? and who are the Asian band that you ever heard and interesting you guys? 

I'm sorry to say, but I wish I could name few bands of your country... I do know HARD TO KILL..I think I heard a track on a cd here somewhere.


10. Last question, any message to the readers or maybe any question to me :)?
Thanxxx very much for spending your time answer this interview..  

Thank you for the interest in LIAR, and keep your scene alive and kicking!!! Thanxxx from me personally and another members here, Matthias, Filip, Tim and UxJ.

 

Minggu, 04 September 2011

3 Way split CD dari SONATA/OBSESIF KOMPULSIF/NINJA HATORRY akan dirilis sebentar lagi

3 way split album dari band-band Powerviolence/Thrash/Grind dari sekitar Jabodetabek, NINJA HATORRY/OBSESIF KOMPULSIF/SONATA rencananya akan dirilis oleh label DIY Bandung dalam waktu dekat di tahun 2011 ini. Label Bandung tersebut juga merilis TERROR OF DYNAMITE ATTACK..

Akhirnya Newbornfire zine membuat blog juga

Walau tadinya malas untuk memanfaatkan fasilitas blogspot, akhirnya NBF (Newbornfire zine) memanfaatkannya juga karena pertimbangan maupun kesulitan meng-update dan memperbarui setting-an pada blog terdahulu (multiply), akhirnya NBF tunduk dengan jalur yang lebih utama untuk masalah blog. ya, semoga saja konten info dan review-nya akan terus update.




http://aditsgust.multiply.com/photos/album/6/NBF11_out_now..#photo=1

NBF #1, 2005
Content :
Interview with PAPER GANGSTER (DCHC), INNER BEAUTY (Jakarta Power/Goth metal)
Article : LAYAR (by : Abo)
Review, Gig Report, Info Update, etc.

NBF #2, 2005
Content :
Interview with Sabine Edelsbacher of EDENBRIDGE (Austrian Symphonic metal), DEADMAYA (Jakarta Neo/Alternative metal), FRAGRANT (Jakarta Post-hardcore)
Article : I'm a Grrl in sXe & Hardcore scene (by : Angelick V.)
Review, Stage Report (KREATOR Thrashin' Indonesia), Info Update, etc.

NBF #3, 2006
Content :
Interview with REVOLT (Raincity HC), ZALA (Jakarta metallic HC/Metalcore)
Review, Gig Report, Info Update, etc.

NBF #4, 2006
Content :
Interview with xMANUSIABUATANx (Bandung HC)
Article : Bodoh & Pembodohan (by : Dian Kata)
Review, Gig Report, Info Update, etc.

NBF #5, 2006
Content :
Interview with LOOSERZ (East Jakarta HC), Zine Editors & The Couples Company (Nanu El Vegano/Tria, Andina/Martin)
Article : Everybody Shall Be Doomed (by : Abo)
Review, Gig Report, Info Update, etc.

NBF #6, 2007
Content :
Interview with EFEK RUMAH KACA (Jakarta Indie-pop/Indie-rock), MC Chris of xREIGN OF TERRORx (USA)
Article : MURI, KREATIF DIKIT LAH (By : Addy)
Review, Gig Report (Extreme Noise Terror world tour), Info Update, etc.

NBF #7, 2008
Content :
Interview with GREG ANDERSON of SUNN O)))/SOUTHERNLORD RECS/Band's related (USA)
Opinion : About ELECTION (By : All Participants)
Review, Gig Report, Info Update, etc.


NBF #8, 2009
Content :
Interview with GHAUST (Jakarta post-metal/instrumental)
Article : Asap lagi, asap lagi, no Please ! (By : Blackluvers)
Review, Gig Report, Info Update, etc.

NBF #9, 2009
Content :
Interview with TIM BYRNES (NY Avant-garde Rock/Mathcore, USA), CASCADE (Bandung indiepop)
Article : Avant-Garde music history
Review, Gig Report (EVERYBODY'S ENEMY 2nd tour), Info Update, etc.

NBF #10, 2009/2010 (Split with JALUR BEBAS/PUSSYWAGON/MATIGAYA/XTRAORDINARY/SUNDAYCOMICS/BUNPAISURU)
Content :
Interview with Hans Verbeke of LIAR (H8000, Belgium)
Talk about D-Beat & Crust (feat : Ari, Gendhut, Jarwo)
Balikpapan & Samarinda HC/Punk Scene Report (by : Tomy)
Review, Info Update, etc.

NBF #11, 2011
Content :
Interview with BVRTAN (Sukatani Raw-Agriculture Black Metal)
Article : Adiksi Teknologi, Tradisi Salah Kaprah
Nepal HC/Punk Scene Report
Review, Info Update, etc