We came from your head
25 Oktober 2011, The Wall cafe, Batu Pahat, Johor Bahru, Malaysia
Obsesif Kompulsif, sebagai band yang cukup aktif berpartisipasi di scene DIY Hardcore Punk lokal saat ini sudah menjadi bagian dalam kehidupan seni dan ekspresi saya. Saya bergabung di band ini sejak pertengahan 2010 lalu setelah Arif (Hellowar) juga tidak lagi mengisi bass di band ini. Tour ke berbagai kota di pulau Jawa hingga ke Singapore sudah dijalani band ini. sewaktu personil asli mereka masih komplitpun sudah menjalani tur ke Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Lalu setelah basis mereka tidak dapat meneruskan lagi, tahun 2009 berbagai gigs maupun tur pertama mereka ke negeri singa dijalani hanya bertiga (tanpa bass). Hingga beberapa show band-band mancanegara yang tur di Indonesiapun, OxK tetap menjalani performanya hanya bertiga, seperti waktu kedatangan Graf Orlock, Fanzui Xiangfa, Cut Sick hingga Dj. Urine tur di Indonesia-pun, OxK tetap jalan dan berpartisipasi pada rangkaian tur mereka di Indonesia .
Kesempatan main di negeri seberang-pun diambil lagi tahun 2011 ini. Kali ini ditambah dengan kota kecil Batu Pahat, Johor Bahru. sebuah daerah berdataran tinggi dan sejuk di Malaysia bagian selatan yang jaraknya cukup dekat dengan perbatasan Singapura. walau sudah dipersiapkan beberapa minggu sebelumnya dengan tampil semaksimal mungkin, namun tidak sesuai rencana juga dikarenakan saya sebagai bass player dan anggota termuda sekaligus satu-satunya yang sudah berkeluarga harus absen untuk ikut main di Malaysia. Tiketpun walau tidak hangus tapi saya harus membayar penalty pemindahan jadwal yang kalau dihitung malah jauh lebih besar hingga lebih dari 2x lipat harga promo (karena saya harus beli tiket harga regular) untuk menyusul di hari Selasa dan main malamnya di Singapura. Karena seninnya saya ada psikotes untuk masalah pengangkatan status kepegawaian dan merelakan absen main di Batu Pahat , Malaysia .
suasana santai pasca tampil (distro & kafe The Wall, Batu Pahat, Malaysia)
Day 1, Sabtu, 22 Oktober 2011
3 personil (sang penggeram mikrofon Alfred, Ceper & Acong) bersama 1 kerabat Ari Jabarantas (Grave Dancer/P.O.A.) berkumpul di bandara Soekarno-Hatta dengan jadwal penerbangan jam 17.30 WIB, namun 2 personil yaitu Acong (Power ranger a.k.a penggebuk beduk neraka) & Ceper (penyabet Kapak Wiro sableng 6 string a.k.a peraung distorsi zona baja) telat tiba di bandara sehingga telat untuk check-in di ruang reservasi dan Boarding pass. Akhirnya mereka ber-empat dikenakan denda penalty karena telat masuk dari jadwal yang ditentukan 2 jam sebelum keberangkatan yang harus sudah beres masalah check-in dan urusan airport tax. Lalu akhirnya mereka berempat sampai di Singapura dan bermalam di rumah salah satu teman yang juga pemilik record label, Straight record.
Day 2, Minggu, 23 Oktober 2011
3 personil + Ari P.O.A./GD didampingi beberapa teman dari Singapura mengantar untuk menyeberang jembatan perbatasan Singapura-Malaysia lewat jalan darat (bus) hingga malamnya main bertiga dan didokumentasikan di video oleh Ari Jabarantas. Venue yang cukup nyaman, penuh dengan stiker, poster, pamphlet, karya-karya “bom” grafiti dan merchandise band maupun label. Malam harinya hingga keesokannya mereka menginap di venue tersebut yang juga tersedia kamar-kamar buat tamu.
Obsesif Kompulsif live in The Wall, Batu Pahat, Malaysia
Day 3, Senin, 24 Oktober 2011
Masih istirahat dan siangnya berjalan-jalan mengelilingi kota Batu Pahat, juga mencicipi banyak makanan khas daerah sana . Hari senin ini banyak menghabiskan waktu untuk relax dan foto-foto dengan ditemani teman-teman dari Malaysia dan diantar dengan mobil salah satu teman disana. Sementara saya mengikuti ujian psikotes di kantor saya untuk urusan yang dibilang penting untuk “masa depan” dari pagi hingga sore hari.
Day 4, Selasa, 25 Oktober 2011
Saya berangkat dari rumah (Depok) sendirian dari jam 5.30 pagi dengan menggunakan taksi hingga terminal Kp. Rambutan dan dilanjutkan menggunakan bus Damri jurusan bandara Soeta. Tepat jam 12 waktu setempat (jam 11 WIB) saya sampai dan keluar dari bandara Changi International airport, Singapore . Saya bertemu seorang teman dari Singapore bernama Amir Qadir yang kebetulan sedang menjemput 2 teman dari Spanyol. Akhirnya kami ber-4 berjalan keluar airport menggunakan kereta (MRT), saya berpisah dengan Amir dan 2 teman dari Spanyol di Tanah Merah MRT Station, lalu saya tiba di Bugis village bertemu Acong & Ceper (yang sempat hilang waktu di imigrasi perbatasan Singapore-Malaysia), juga Alfred dan Ari yang sudah beberapa kali ke Malaysia lewat jalur darat Singapore.
Akhirnya kami tiba di venue setelah istirahat, makan siang dan jalan-jalan sejenak. Venue di Singapore merupakan cottage yang disewa oleh Saiful Risan (Mr. Zerox) yang punya acara ini. tempat yang sangat strategis, daerah dataran tinggi dengan pemandangan pantai yang cukup indah.
Malam telah tiba, venue dibuka oleh Dis Is It, trio dis-beat tuan rumah.
Dilanjutkan dengan Exkoriator, play d-beat/dark crust/stenchcore..yes..awesome, rapih dan gelap serta enerjik. Mereka juga sempat mengkover lagu milik Doom, Police bastard yang membuat saya ikut sedikit pogo dan ber-sing a long.
Obsesif Kompulsif kebagian main setelah Exkoriator. Yap, selagi checksound Saiful cs sempat menyetel lagu-lagu Marjinal yang banyak diantara mereka hafal dan menyukai Marjinal. Kami bermain kira-kira 13 lagu termasuk membawakan cover song milik Secret 7, Way it was. Crowd menggila, banyak dari mereka yang terus berusaha ber-sing a long dan terus bergoyang keras tapi tetap terkontrol karena bila ada salah satu teman yang terjatuh cepat-cepat untuk dibantu berdiri kembali. ya benar-benar pengalaman yang menakjubkan.
Malam telah tiba, venue dibuka oleh Dis Is It, trio dis-beat tuan rumah.
Dis Is It
Dilanjutkan dengan Exkoriator, play d-beat/dark crust/stenchcore..yes..awesome, rapih dan gelap serta enerjik. Mereka juga sempat mengkover lagu milik Doom, Police bastard yang membuat saya ikut sedikit pogo dan ber-sing a long.
Exkoriator
Obsesif Kompulsif kebagian main setelah Exkoriator. Yap, selagi checksound Saiful cs sempat menyetel lagu-lagu Marjinal yang banyak diantara mereka hafal dan menyukai Marjinal. Kami bermain kira-kira 13 lagu termasuk membawakan cover song milik Secret 7, Way it was. Crowd menggila, banyak dari mereka yang terus berusaha ber-sing a long dan terus bergoyang keras tapi tetap terkontrol karena bila ada salah satu teman yang terjatuh cepat-cepat untuk dibantu berdiri kembali. ya benar-benar pengalaman yang menakjubkan.
Obsesif Kompulsif
Lalu, dilanjutkan T.S.A dari Filipina., rasanya mereka adalah sesepuh punk disana.. kool ! Kebanyakan dari mereka, saya tebak kira-kira umur 35 keatas, bahkan sang drummer terlihat seperti 40 tahun keatas mendekati 50. maklum, scene HC/Punk di Filipina adalah yang tertua di Asia Tenggara, mereka sudah eksis sejak pertengahan 80an. Damn, you rule and stay true.. satu tembang milik Dead Kennedys juga dimainkan, Holiday In Cambodia. Kami diberi 1 CD album mereka oleh drummernya si 'bapak' itu, tadinya diajak trade tapi akhirnya mereka buru-buru pulang dan kita dikasih CD-nya gratis.
T.S.A
Pazahora melanjutkan gig yang makin menggila. Sound yang gelap dan melodius serta permainan yang rapih membuat crowd tetap lincah.
Pazahora
Akhirnya Blinded Humanity menutup show birthday party ini dengan chaos & sangat gila. Malampun kian larut. Pesta tetap dilanjutkan dengan lagu-lagu dance atau house music style, banyak diantara mereka yang terbawa melayang dengan minuman-minuman alkoholnya, sebagian tetap mengobrol dan trade atau barter karya/stuff/merchandise. Teman-teman di Obsesif-pun ikut menikmati makanan-makanan yang sengaja disuguhkan oleh koki khusus untuk pesta ini, termasuk ikut menikmati banyak minuman-minuman alkohol ringan seperti Tiger dan Carlsberg disertai ruang-ruang yang penuh asap rokok dalam venue di banyak ruangan cottage tersebut diiringi lagu-lagu bernuansa dance, namun hanya saya yang tidak minum alkohol maupun rokok, kecuali Ceper masih menikmati rokok, tetapi katanya Ceper juga tidak ikut minum-minum bir tersebut. hahaaa...semua menikmati suasana dengan porsi masing-masing.
Setelah acara selesai, saya banyak ngobrol-ngobrol saja dengan teman disana hingga akhirnya saya, Ceper dan Acong meninggalkan cottage dan harus menuju bandara untuk kembali ke
Obsesif Kompulsif live in Fairy Point Chalet 2, Aloha, Singapore