Minggu, 08 Januari 2017

Seminggu setelah tahun baru 2017



Selamat datang 2017. Tahun baru sudah seminggu berjalan. Tidak ada perubahan yang cukup signifikan jika melihat kondisi sosial politik di negeri ini sekarang. Di lini massa media sosial masih saling meributkan keyakinan atau agama, terutama kalangan ‘kanan’  yang cukup masif menyerang kubu lawannya yang dianggap ‘kiri’, walau realitasnya tidak hanya ‘kanan’ dan ‘kiri’ saja, tetapi ada banyak sisi dan warna yang sedang bergejolak (ini terjadi di banyak pelosok dunia, bukan hanya Indonesia), dimana sebenarnya keyakinan terhadap ajaran suatu keyakinan adalah ranah personal namun dipolitisasi hingga menjadi hal yang sangat sensitif dan sengit, ditambah obesitas informasi yang banyaknya tanpa filter tetap masih mudah disebarkan menjelang pemilihan pimpinan atau suksesi. Lelah dan membosankan merasakan kondisi ini.

Bagi saya pribadi, seseorang saya anggap saleh atau agamis jika memang sikap dan perilakunya terpuji, bijaksana dan rendah diri, sudah atau hampir mendekati sifat-sifat baik utusan Tuhan. Sikap berangasan, mudah menyalahkan orang lain atau yang paling tren di 2016 adalah mudah menghakimi orang lain, telah menista, dan sebagainya. Menghakimi seperti itu sama sekali tidak agamis atau saleh. Saya rasa, keyakinan itu ada di dalam lubuk hati sanubari dan tidak pernah nista, sekalipun ada yang melecehkan baik disengaja ataupun tidak disengaja. Suatu keyakinan yang sudah meresap di dalam hati, apalagi keyakinan itu sudah bersifat non-materiil atau non-fisik, akan tetap kekal. Sedangkan meyakini tapi cuma terucap di bibir dan menjadi identitas atau simbol belaka dan bersifat materiil atau fisik saja, akan cepat rusak atau cuil keyakinan itu.


Beberapa hal di tahun 2016 yang baru saja terlewati, ada hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Hal-hal menyenangkan di 2016 itu rasanya banyak saya alami mendekati akhir tahun. Tapi tak menutup kemungkinan, ada juga di awal tahun 2016. Beberapa diantaranya adalah di tahun 2016 saya bisa update tulisan di blogzine ini 6 postingan. Ada peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya setelah 2012 yang masih sangat bersemangat update blogzine ini hingga mencetak zine secara fisik. Di 2015 hanya ada 1 postingan. Di 2014 dan 2013 masing-masing hanya 2 postingan juga. Untuk kesenangan lainnya, di April 2016 saya mendapat anugrah kelahiran anak kedua saya setelah 4 tahun jaraknya dengan anak pertama saya. Di awal tahun saya juga senang mendapatkan karya-karya menarik berupa rilisan fisik cd album dari Leftyfish – You, Fish! dari motornya si band seminggu setelah dirilis resmi, Mas Halim Budiono dan AK//47 – Verba Volant, Scripta Manent di toko musik daerah Blok M. Di pertengahan tahun mendapat cd Disfare s/t dan mendatangi show-nya Magrudergrind di Rossi music Fatmawati yang kebetulan penonton penuh sesak, atraktif dan interaktif sehingga serasa menonton band Youthcrew yang sing-a-longable tetapi versi cepat dan menggerinda. Juga bermain bersama Disparo, unit fastcore dari Australia yang sedang tur dunia serta silaturahmi di acara tersebut dengan kawan lama serta kawan baru.


Disparo, Sonata, B.U.R.I.E.D, Obsesif Kompulsif, Flare Up, dkk


Di menjelang penutupan tahun saya bersama-sama teman lama mengorganisir sebuah gig yang relatif lancar dan menyenangkan, apalagi disamping mengelola acara juga tetap bermain bersama band saya, juga menyaksikan band-band berbakat dan unik. Diantaranya bisa bermain sepanggung dengan band idola yang gila dan unik, Kelakar. Banyak dapat ilmu juga dari mereka selain mendapatkan album pertamanya yang langka. Hampir habis tahun 2016, ada kedatangan teman lama dari negara tetangga yang juga mengajak rekan split albumnya untuk Tur Pulau Jawa. Mereka adalah 2-piece band semua, yaitu duo noise/powerviolence dan duo noise/drone/doom dari Singapore, ABRASION yang sudah 3 kali tur Indonesia dan BEELZEBUD pada tur pertamanya yang main di venue yang sama dengan gig yang saya buat. Hingga menjelang pergantian tahun saya sempatkan waktu menemui teman lama juga di Bandung, Deden dari Alternaive Distribution dan berkunjung di tempat barunya, Rumah Kelinci dengan update literasi seperti zine dan buku-buku alternatif, juga distribusi audio/video yang makin lengkap sehingga saya dapat menemukan bacaan baru di akhir tahun 2016.



Satu lagi, saya iseng-iseng mengontak dan mengajak ngobrol salah satu idola saya juga, seorang musisi/penyanyi dan penulis lagu dari Florida. Seorang scenester di Florida Hardcore scene juga. Dia pernah menjadi vokal latar untuk Dashboard Confessional di album pertama dan kedua, serta pada lagu ‘Jamie’ untuk Tribute to Weezer. Juga seorang female-fronted di The Rocking Horse Winner dan Popvert. Ya, senangnya dia membalas semua sapaan saya hingga akhirnya saya mewawancarainya secara resmi untuk zine ini dan akan segera saya posting langsung serta masih otentik dalam bahasa Inggris segera. Rencananya saya akan terjemahkan ke bahasa Indonesia pada zine ini khusus versi cetak/kemasan fisik. Ya, itulah perjalanan yang dramatis di 2016 lalu. Karena itu semua (terutama sejak berkunjungnya saya ke Pondok Literasi - Rumah Kelinci) akhirnya saya bisa lebih bersemangat lagi untuk tetap membuat bacaan alternatif atau zine, terutama dalam versi cetak juga.
Popvert

Interview TRHW di 'Music4Autobahns'

Hal-hal yang tidak menyenangkan di 2016 yang saya ingat adalah penyesalan saya terlibat dalam pergosipan yang kenyataannya belum pasti atau memang tidak benar. Sudah buang-buang waktu, ah tai lah 😅😅 Hal kecil berujung besar dan memalukan memang, seperti yang pernah disampaikan Milisi Kecoa pada album pertamanya, Kalian Memang Menyedihkan! Ya, saya akui saya sempat terperosok jurang dalam lembah hitam dan sama sekali tak penting, menyedihkan! Menggosipkan orang lain dimana objek gosip adalah teman dekat sendiri dan faktanya itu salah serta berujung perselisihan. Maaf teman! 
 
Sudahlah, 2016 sudah berakhir. Kesalahan harus diakui dan resiko harus dihadapi, meminta maaf lebih cepat lebih baik. Apapun yang sudah terjadi, sudahlah. Tinggal memulai kembali tekad untuk memperbaiki diri dan lingkungan sekitar. 2017 sudah datang dan berjalan seminggu. Tetap mengisi waktu-waktu lowong dengan konstruktif jika memang belum produktif, terutama yang berhubungan dengan skena dimana saya masih sedikit terlibat di dalamnya. Ya, Komunitas atau skena hardcore punk lokal, juga skena musik independen dan alternatif lokal. Menurut info yang beredar di medsos juga, hip-hop akan bersinar lagi di 2017. Tetapi belum tentu sesuai ekspektasi kita sepertinya. in 2017, local hiphop will never be the same again". 2017 juga saya dibuat cukup takjub dengan kabar kesiapan EARTH CRISIS tampil di Hammersonic bulan Mei tahun ini. sampai jumpa di 'lantai dansa'.

(Absu x Teja)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar