Selamat datang 2017. Tahun
baru sudah seminggu berjalan. Tidak ada perubahan yang cukup signifikan jika
melihat kondisi sosial politik di negeri ini sekarang. Di lini massa media sosial masih saling
meributkan keyakinan atau agama, terutama kalangan ‘kanan’ yang cukup masif menyerang kubu lawannya yang
dianggap ‘kiri’, walau realitasnya tidak hanya ‘kanan’ dan ‘kiri’ saja, tetapi
ada banyak sisi dan warna yang sedang bergejolak (ini terjadi di banyak pelosok
dunia, bukan hanya Indonesia), dimana sebenarnya keyakinan terhadap ajaran suatu
keyakinan adalah ranah personal namun dipolitisasi hingga menjadi hal yang
sangat sensitif dan sengit, ditambah obesitas informasi yang banyaknya tanpa
filter tetap masih mudah disebarkan menjelang pemilihan pimpinan atau suksesi.
Lelah dan membosankan merasakan kondisi ini.
Bagi saya pribadi,
seseorang saya anggap saleh atau agamis jika memang sikap dan perilakunya terpuji,
bijaksana dan rendah diri, sudah atau hampir mendekati sifat-sifat baik utusan
Tuhan. Sikap berangasan, mudah menyalahkan orang lain atau yang paling tren di
2016 adalah mudah menghakimi orang lain, telah menista, dan sebagainya. Menghakimi seperti itu sama sekali tidak agamis atau saleh. Saya
rasa, keyakinan itu ada di dalam lubuk hati sanubari dan tidak pernah nista,
sekalipun ada yang melecehkan baik disengaja ataupun tidak disengaja. Suatu keyakinan
yang sudah meresap di dalam hati, apalagi keyakinan itu sudah bersifat
non-materiil atau non-fisik, akan tetap kekal. Sedangkan meyakini tapi cuma terucap
di bibir dan menjadi identitas atau simbol belaka dan bersifat materiil atau
fisik saja, akan cepat rusak atau cuil keyakinan itu.
Beberapa hal di tahun
2016 yang baru saja terlewati, ada hal yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan. Hal-hal menyenangkan di 2016 itu rasanya banyak saya alami mendekati
akhir tahun. Tapi tak menutup kemungkinan, ada juga di awal tahun 2016. Beberapa
diantaranya adalah di tahun 2016 saya bisa update tulisan di blogzine ini 6
postingan. Ada peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya setelah 2012 yang masih
sangat bersemangat update blogzine ini hingga mencetak zine secara fisik. Di 2015
hanya ada 1 postingan. Di 2014 dan 2013 masing-masing hanya 2 postingan juga. Untuk
kesenangan lainnya, di April 2016 saya mendapat anugrah kelahiran anak kedua
saya setelah 4 tahun jaraknya dengan anak pertama saya. Di awal tahun saya juga
senang mendapatkan karya-karya menarik berupa rilisan fisik cd album dari
Leftyfish – You, Fish! dari motornya si band seminggu setelah dirilis resmi, Mas Halim Budiono dan AK//47 – Verba Volant, Scripta Manent di toko musik daerah Blok M. Di pertengahan
tahun mendapat cd Disfare s/t dan mendatangi show-nya Magrudergrind di Rossi
music Fatmawati yang kebetulan penonton penuh sesak, atraktif dan interaktif sehingga
serasa menonton band Youthcrew yang sing-a-longable tetapi versi cepat dan
menggerinda. Juga bermain bersama
Disparo, unit fastcore dari Australia yang sedang tur dunia serta silaturahmi
di acara tersebut dengan kawan lama serta kawan baru.
Disparo, Sonata, B.U.R.I.E.D, Obsesif Kompulsif, Flare Up, dkk
Di menjelang
penutupan tahun saya bersama-sama teman lama mengorganisir sebuah gig yang
relatif lancar dan menyenangkan, apalagi disamping mengelola acara juga tetap bermain
bersama band saya, juga menyaksikan band-band berbakat dan unik. Diantaranya bisa bermain sepanggung dengan
band idola yang gila dan unik, Kelakar. Banyak dapat ilmu juga dari mereka
selain mendapatkan album pertamanya yang langka. Hampir habis tahun 2016, ada
kedatangan teman lama dari negara tetangga yang juga mengajak rekan split
albumnya untuk Tur Pulau Jawa. Mereka adalah 2-piece band semua, yaitu duo noise/powerviolence dan duo noise/drone/doom dari
Singapore, ABRASION yang sudah 3 kali tur Indonesia dan BEELZEBUD pada tur pertamanya yang main di venue yang sama dengan gig yang
saya buat. Hingga menjelang pergantian tahun saya sempatkan waktu menemui teman
lama juga di Bandung, Deden dari Alternaive Distribution dan berkunjung di
tempat barunya, Rumah Kelinci dengan update literasi seperti zine dan buku-buku
alternatif, juga distribusi audio/video yang makin lengkap sehingga saya dapat
menemukan bacaan baru di akhir tahun 2016.
Satu lagi, saya
iseng-iseng mengontak dan mengajak ngobrol salah satu idola saya juga, seorang
musisi/penyanyi dan penulis lagu dari Florida. Seorang scenester di Florida
Hardcore scene juga. Dia pernah menjadi vokal latar untuk Dashboard Confessional di
album pertama dan kedua, serta pada lagu ‘Jamie’ untuk Tribute to Weezer. Juga seorang
female-fronted di The Rocking Horse Winner dan Popvert. Ya, senangnya dia
membalas semua sapaan saya hingga akhirnya saya mewawancarainya secara resmi untuk
zine ini dan akan segera saya posting langsung serta masih otentik dalam bahasa
Inggris segera. Rencananya saya akan terjemahkan ke bahasa Indonesia pada zine ini
khusus versi cetak/kemasan fisik. Ya, itulah perjalanan yang dramatis di 2016 lalu. Karena
itu semua (terutama sejak berkunjungnya saya ke Pondok Literasi - Rumah
Kelinci) akhirnya saya bisa lebih bersemangat lagi untuk tetap membuat bacaan
alternatif atau zine, terutama dalam versi cetak juga.
Popvert |
Interview TRHW di 'Music4Autobahns'
Hal-hal yang tidak menyenangkan di 2016 yang saya ingat adalah penyesalan saya terlibat dalam pergosipan yang kenyataannya belum pasti atau memang tidak benar. Sudah buang-buang waktu, ah tai lah 😅😅 Hal kecil berujung besar dan memalukan memang, seperti yang pernah disampaikan Milisi Kecoa pada album pertamanya, Kalian Memang Menyedihkan! Ya, saya akui saya sempat terperosok jurang dalam lembah hitam dan sama sekali tak penting, menyedihkan! Menggosipkan orang lain dimana objek gosip adalah teman dekat sendiri dan faktanya itu salah serta berujung perselisihan. Maaf teman!
Sudahlah, 2016 sudah
berakhir. Kesalahan harus diakui dan resiko harus dihadapi, meminta maaf lebih
cepat lebih baik. Apapun yang sudah terjadi, sudahlah. Tinggal memulai kembali
tekad untuk memperbaiki diri dan lingkungan sekitar. 2017 sudah datang dan
berjalan seminggu. Tetap mengisi waktu-waktu lowong dengan konstruktif jika
memang belum produktif, terutama yang berhubungan dengan skena dimana saya
masih sedikit terlibat di dalamnya. Ya, Komunitas atau skena hardcore punk
lokal, juga skena musik independen dan alternatif lokal. Menurut info yang beredar di medsos juga, hip-hop akan bersinar lagi di 2017. Tetapi belum tentu sesuai ekspektasi kita sepertinya. in 2017, local hiphop will never be the same again". 2017 juga saya dibuat cukup takjub dengan kabar kesiapan EARTH CRISIS tampil di Hammersonic bulan Mei tahun ini. sampai jumpa di 'lantai dansa'.
(Absu x Teja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar